Pembibitan
Salah satu faktor yg perlu diperhatikan dlm mengusahakan tanaman salak
adalah penggunaan bibit unggul & bermutu. Tanaman salak merupakan tanaman
tahunan, karena itu kesalahan dlm pemakaian bibit akan berakibat buruk dlm
pengusahaannya, walaupun diberi perlakuan kultur teknis yg baik tidak akan
memberikan hasil yg diinginkan, sehingga modal yg dikeluarkan tidak akan
kembali karena adanya kerugian dlm usaha tani. Untuk menghindari masalah
tersebut, perlu dilakukan cara pembibitan salak yg baik. Pembibitan salak dapat
berasal dari biji (generatif) atau dari anakan (vegetatif). Pembibitan secara
generatif adalah pembibitan dengan menggunakan biji yg baik diperoleh dari
pohon induk yg mempunyai sifat-sifat baik, yaitu: cepat berbuah, berbuah
sepanjang tahun, hasil buah banyak & seragam, pertumbuhan tanaman baik,
tahan terhadap serangan hama & penyakit serta pengaruh lingkungan yg kurang
menguntungkan.
Keuntungan perbanyakan bibit secara generatif:
o dapat dikerjakan dengan
mudah & murah
o diperoleh bibit yg
banyak
o tanaman yg dihasilkan
tumbuh lebih sehat & hidup lebih lama
o untuk transportasi biji
& penyimpanan benih lebih mudah
o tanaman yg dihasilkan
mempunyai perakaran kuat sehingga tahan rebah & kekeringan
o memungkinkan diadakan
perbaikan sifat dlm bentuk persilangan.
Kekurangan perbanyakan secara generatif:
1. kualitas buah yg
dihasilkan tidak persis sama dengan pohon induk karena mungkin terjadi
penyerbukan silang
2. agak sulit diketahui
apakah bibit yg dihasilkan jantan atau betina.
1.
Persyaratan Bibit : Untuk mendapatkan bibit yg baik harus dilakukan seleksi
terhadap biji yg akan dijadikan benih. Syarat-syarat biji yg akan dijadikan
benih :
o Biji berasal dari pohon
induk yg memenuhi syarat.
o Buah yg akan diambil bijinya
harus di petik pada waktu cukup umur.
o Mempunyai daya tumbuh
minimal 85 %.
o Besar ukuran biji
seragam & tidak cacat.
o Biji sehat tidak
terserang hama & penyakit.
o Benih murni & tidak
tercampur dengan kotoran lain.
1.
Penyiapan Bibit
1.
Bibit dari Biji:
o Biji salak dibersihkan
dari sisa-sisa daging buah yg masih melekat.
o Rendam dlm air bersih
selama 24 jam, kemudian dicuci.
1.
Bibit dari Anakan:
o Pilih anakan yg baik
& berasal dari induk yg baik
o Siapkan potongan bambu,
kemudian diisi dengan media tanah
1.
Teknik Penyemaian Bibit
1.
Bibit dari Biji:
o Biji salak yg telah
direndam & dicuci, masukkan kedalam kantong plastik yg sudah dilubangi
(karung goni basah), lalu diletakkan di tempat teduh & lembab sampai
kecambah berumur 20-30 hari
o Satu bulan kemudian
diberi pupuk Urea, TSP & KCl, masing-masing 5 gram, tiap 2-3 minggu sekali
o Agar kelembabannya
terjaga, lakukan penyiraman setiap hari
1.
Bibit dari Anakan dengan pesemaian bak kayu:
o Buat bak kayu dengan
ukuran tinggi 25 cm, lebar & panjang disesuaikan dengan kebutuhan
o Diisi dengan tanah subur
& gembur setebal 15-20 cm
o Diatas tanah diiisi
pasir setebal 5-10 cm
o Arah pesemaian Utara
Selatan & diberi naungan menghadap ke Timur
o Benih direndam dlm
larutan hormon seperti Atonik selama 1 jam, konsentrasi larutan 0,01-0,02 cc/liter
air
o Tanam biji pada bak
pesemaian dengan jarak 10 x 10 cm
o Arah biji dibenamkan
dengan posisi tegak, miring/rebah dengan mata tunas berada dibawah
1.
Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian : Untuk pembibitan dari biji, media
pembibitan adalah polybag dengan ukuran 20 x 25 cm yg diisi dengan tanah campur
pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Setelah bibit atau kecambah berumur
20-30 hari baru bibit dipindahkan ke polibag. Pembibitan dengan sistem anakan,
bambu diletakkan tepat di bawah anakan salak, kemudian disiram setiap hari.
Setelah 1 bulan akar telah tumbuh & anakan dipisahkan dari induknya,
kemudian ditanam dlm polybag. Pupuk Urea, TSP, KCl diberikan 1 bulan sekali
sebanyak 1 sendok teh.
2.
Pemindahan Bibit : Untuk bibit dari biji, setelah bibit salak berumur 4
bulan baru dipindahkan ke lahan pertanian. Untuk persemaian dari anakan,
setelah 6 bulan bibit baru bisa dipindahkan ke lapangan.
Pengolahan Lahan
1. Persiapan : Penetapan
areal untuk perkebunan salak harus memperhatikan faktor kemudahan transportasi &
sumber air.
2. Pembukaan Lahan :
o Membongkar tanaman yg
tidak diperlukan & mematikan alang-alang serta menghilangkan rumput-rumput
liar & perdu dari areal tanam.
o Membajak tanah untuk
menghilangkan bongkahan tanah yg terlalu besar.
Teknik Penanaman
1. Pembuatan Lubang Tanam :
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm dengan jarak tanam 1 x 4 m; 2
x 2 m atau 1,5 x 2,5 m. Ukuran lubang dapat juga dibuat 50 x 50 x 40 cm, dengan
jarak antar 2 x 4 m atau 3 x 4 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yg telah
jadi sebanyak 10 kg.
2. Cara Penanaman : Biji
ditanam langsung dlm lubang sebanyak 3- 4 biji per lubang. Sebulan kemudian
biji mulai tumbuh
3. Lain-lain : Untuk
menghindari sinar matahari penuh, tanaman salak ditanam di bawah tanaman
peneduh seperti tanaman kelapa, durian, lamptoro & sebagainya. Apabila
lahan masih belum ada tanaman peneduh, dapat ditanam tanaman peneduh sementara
seperti tanaman pisang. Jarak tanam pohon peneduh disesuaikan menurut ukuran
luas tajuk misalnya kelapa ditanam dengan jarak 10 x 10 m, durian 12 x 12 m
& lamtoro 12 x 12 m.
Pemeliharaan Tanaman
Setelah selesai ditanam, tanaman salak perlu dipelihara dengan benar &
teratur sehingga diperoleh produksi kebin yg baik & produktif. Pemeliharaan
ini dilakukan sampai berakhirnya masa produksi tanaman salak.
1. Penjarangan &
Penyulaman : Untuk memperoleh buah yg berukuran besar, maka bila tandan sudah
mulai rapat perlu dilakukan penjarangan. Biasanya penjarangan dilakukan pada
bulan ke 4 atau ke 5. Penyulaman dilakukan pada tanaman muda atau yg baru
ditanam, tetapi mati atau pertumbuhannya kurang bagus atau kerdil, atau
misalnya terlalu banyak tanaman betinanya. Untuk keperluan penyulaman kita
perlu tanaman cadangan (biasanya perlu disediakan 10%) dari jumlah keseluruhan,
yg seumur dengan tanaman lainnya. Awal musim hujan sangat tepat untuk melakukan
penyulaman. Tanaman cadangan dipindahkan dengan cara putaran, yaitu
mengikutsertakan sebagian tanah yg menutupi daerah perakarannya. Sewaktu
membongkar tanaman, bagian pangkal serta tanahnya kita bungkus dengan plastik
agar akar-akar di bagian dlm terlindung dari kerusakan, dilakukan dengan
hati-hati.
2. Penyiangan : Penyiangan
adalah membuang & memebersihan rumput-rumput atau tanaman pengganggu
lainnya yg tumbuh di kebun salak. Tanaman pengganggu yg lazim di sebut gulma
ini bila tidak diberantas akan menjadi pesaing bagi tanaman salak dlm
memperebutkan unsur hara & air. Penyiangan pertama dilakukan pada saat
tanaman berumur 2 bulan setelah bibit ditanam, penyiangan berikutnya dilakukan
tiap 3 bulan sekali sampai tanaman berumur setahun. Setelah itu penyiangan
cukup dilakukan setiap 6 bulan sekali atau 2 kali dlm satu tahun, dilakukan
pada awal & akhir musim penghujan.
3. Pembubunan : Sambil
melakukan penyiangan, dilakukan pula penggemburan & pembumbunan tanah ke
pokok tanaman salak. Hal ini dilakukan untuk menghemat ongkos kerja juga untuk
efisiensi perawatan. Tanah yg digemburkan dicangkul membentuk gundukan atau
bumbunan yg berfungsi untuk menguatkan akar & batang tanaman salak pada
tempatnya. Bumbunan jangan sampai merusak parit yg ada.
4. Perempalan &
Pemangkasan : Daun-daun yg sudah tua & tidak bermanfaat harus dipangkas.
Juga daun yg terlalu rimbun atau rusak diserang hama. Tunas-tunas yg terlalu
banyak harus dijarangkan, terutama mendekati saat-saat tanaman berbuah
(perempalan). Dengan pemangkasan, rumpun tanaman salak tidak terlalu rimbun
sehingga kebun yg lembab serta pengap akibat sirkulasi udara yg kurang lancar
diperbaiki. Pemangkasan juga membantu penyebaran makanan agar tidak hanya ke
daun atau bagian vegetatif saja, melainkan juga ke bunga, buah atau bagian
generatif secara seimbang.
Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dlm rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman. Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yg disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yg tajam. Pemangkasan yg dilaksanakan pada waktu & cara yg tepat akan membantu tanaman tumbuh baik & optimal.
Pemangkasan dilakukan setiap 2 bulan sekali, tetapi pada saat mendekati masa berbunga atau berbuah pemangkasan kita lakukan lebih sering, yaitu 1 bulan 1 kali.Apabila dlm rumpun salak terdapat beberapa anakan, lakukanlah pengurangan anakan menjelang tanaman berbuah. Satu rumpun salak cukup kita sisakan 1 atau 2 anakan. Jumlah anakan maksimal 3-4 buah pada 1 rumpun. Bila lebih dari itu anakan akan mengganggu produktivitas tanaman. Pemangkasan daun salak sebaiknya sampai pada pangkal pelepahnya. Jangan hanya memotong setengah atau sebagian daun, sebab bagian yg disisakan sebenarnya sudah tidak ada gunanya bagi tanaman. Pemangkasan pada saat lewat panen harus tetap dilakuakan. Alat pangkas sebaiknya menggunakan golok atau gergaji yg tajam. Pemangkasan yg dilaksanakan pada waktu & cara yg tepat akan membantu tanaman tumbuh baik & optimal.
5. Pemupukan : Semua bahan
yg diberikan pada tanaman dengan tujuan memberi tambahan unsur hara untuk
memperbaiki pertumbuhan & produksi tanaman disebut pupuk. Ada pupuk yg
diberikan melalui daerah perakaran tanaman (pupuk akar). Pupuk yg diberikan
dengan cara penyemprotan lewat daun tanaman (pupuk daun). Jenis pupuk ada 2
macam: pupuk organik & anorganik. Pupuk organik adalah pupuk kandang, pupuk
hijau, kompos, abu tanaman, tepung darah & sebagainya. Pupuk anorganik
adalah: Ure, TSP, Kcl, ZA, NPK Hidrasil, Gandasil, Super Fosfat, Bay folan,
Green Zit, & sebagainya. Pupuk organik yg sering diberikan ke tanaman salak
adalah pupuk kandang. Umur tanaman :
o 0-12 bulan (1 x
sebulan): Pupuk kandang 1000, Urea 5 gram, TSP 5 gram, KCl 5 gram.
o 12-24 bulan (1 x 2
bulan): Urea 10 gram, TSP 10 gram, KCl 10 gram.
o 24-36 bulan (1 x 3
bulan): Urea 15 gram, TSP 15 gram, KCl 15 gram.
o 36–dst (1 x 6 bulan):
Urea 20 gram, TSP 20 gram, KCl 20 gram.
1. Pengairan &
Penyiraman : Air hujan adalah siraman alami bagi tanaman, tetapi sulit untuk
mengatur air hujan agar sesuai dengan yg dibutuhkan tanaman. Air hujan sebagian
besar akan hilang lewat penguapan, perkolasi & aliran permukaan. Sebagian
kecil saja yg tertahan di daerah perakaran, air yg tersisa ini sering tidak
memenuhi kebutuhan tanaman. dlm budidaya salak, selama pertumbuhan, kebutuhan
akan air harus tercukupi, untuk itu kita perlu memberi air dengan waktu, cara
& jumlah yg sesuai.
Pemeliharaan Lain : Setelah
ditanam di kebun kita buatkan penopang dari bambu atau kayu untuk menjaga agar
tanaman tidak roboh.
0 komentar:
Posting Komentar