Di dunia ini dikenal salak liar, seperti
Salacca dransfieldiana JP Mo-gea; S. magnifera JP Mogea; S. minuta; S.
multiflora & S. romosiana. Selain salak liar itu, masih dikenal salak liar
lainnya seperti Salacca rumphili Wallich ex. Blume yg juga disebut S.
wallichiana, C. Martus yg disebut rakum / kumbar (populer di Thailand) sebagai
pembuat masam segar pada masakan. Kumbar ini tidak berduri, bunganya berumah 2
(dioeciious). Salak termasuk famili: Palmae (palem-paleman), monokotil,
daun-daunnya panjang dengan urat utama kuat seperti pada kelapa yg disebut
lidi. Seluruh bagian daunnya berduri tajam Batangnya pendek, lama-kelamaan
meninggi sampai 3 m atau lebih, akhirnya roboh tidak mampu membawa beban
mahkota daun terlalu berat (tidak sebanding dengan batangnya yg kecil). Banyak
varietas salak yg bisa tumbuh di Indonesi. Ada yg masih muda sudah terasa
manis, Varietas unggul yg telah dilepas oleh pemerintah untuk dikembangkan
ialah: salak pondoh, swaru, nglumut, enrekang, gula batu (Bali), & lain-lain.
Sebenarnya jenis salak yg ada di Indonesia ada 3 perbedaan yg menyolok, yakni:
salak Jawa Salacca zalacca (Gaertner) Voss yg berbiji 2-3 butir, salak Bali
Slacca amboinensis (Becc) Mogea yg berbiji 1- 2 butir, & salak Padang
Sidempuan Salacca sumatrana (Becc) yg berdaging merah. Jenis salak itu
mempunyai nilai komersial yg tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar